Di tengah hingar bingar kehidupan Kota Semarang sebagai kota metropolitan, terdapat sebuah masjid megah yang terletak di pusat pemerintahan Provinsi Jawa Tengah. Masjid ini ibarat sebuah oase yang berada di tengah panasnya cuaca Semarang. Karenanya tak salah kalau anda penasaran dan ingin kenal lebih dekat dengan masjid ini.
Profil Masjid Agung Jawa Tengah
Nama Masjid | Masjid Agung Jawa Tengah |
Alamat | Jl. Gajah Raya, Kel. Sambirejo Kec. Gayam Sari, Kota SemarangJawa Tengah 50166 |
Tahun Berdiri | 2002 |
Luas Tanah | 100.000 m2 |
Luas Bangunan | 7.699 m2 |
Daya Tampung Jamaah | 15.000 Jamaah |
Lokasi | |
Jam buka | Ba’da subuh – 21.00 |
Sejarah Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah mulai dibangun pada tahun 2002. Pembangunan masjid ini dilakukan di atas tanah wakaf Ki Ageng Panandaran II, Bupati Semarang pertama. Untuk mempermudah proses pembangunannya, Gubernur Jawa Tengah kala itu Mayjend Mardiyanto langsung ikut turun dalam pembangunan masjid ini.
Hingga pada akhirnya Masjid Agung Jawa Tengah resmi terbuka untuk umum pada tanggal 14 November 2006 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono.
Meskipun peresmiannya baru terlaksana pada tanggal 14 Nopember 2006, namun masjid ini telah difungsikan untuk ibadah jauh sebelum tanggal tersebut, tepatnya sejak tahun 2004.
Arsitektur Masjid
Masjid Agung Jawa Tengah didesain dengan dasar gaya arsitektural yang eksotiks. Masjid ini memiliki corak campuran Jawa, Romawi , dan Islam. Adapun arsiteknya adalah oleh Ir.H.Ahmad Fanani dari PT Atelier Enam Jakarta.
Gaya romawi dapat terlihat dari 25 pilar yang terdapat di pelataran masjid tersebut. Pilar-pilar tersebut berarsitektur seperti gaya koloseum Athena di Romawi. Namun bedanya, pilar-pilar tersebut dihiasi dengan kaligrafi-kaligrafis yang sangat indah dan menyimbolkan 25 Nabi dan Rasul.
Kemudian, di gerbang masjid terdapat tulisan dua kalimat syahadat dan pada bidang datar tersebut tertulis huruf Arab Melayu “Sucining Guni Gapuraning Gusti” yang artinya kemauan dan upaya yang tulus membawa ke arah ridha Allah.
Lokasi
Seperti pada masjid-masjid besar lainnya di pulau Jawa, Masjid Agung Semarang berada di pusat kota dan berdekatan dengan gedung-gedung pemerintahan. Masjid ini juga tak berjarak jauh dari pusat perdagangan. Sehingga Anda bisa langsung berbelanja setelah selesai melaksanakan ibadah.
Fasilitas Mumpuni
Sebagaimana masjid agung pada umumnya, masjid ini juga dilengkapi dengan segudang fasilitas untuk memanjakan para jamaah. Masjid ini sangat luas dan juga bersih. WC dan semua sarana penunjang lainnya pun bersih dan tertata rapih. Halamannya asri, banyak tanaman. Tersedia parkir yang sangat luas, bahkan mampu menampung ratusan mobil.
Masjid ini juga menyediakan beberapa fasilitas pelengkap, seperti perpustakaan, auditorium, penginapan, ruang akad nikah, serta museum perkembangan islam, dan kafe di bagian menara Asmaul Husna.
Menara Al-Husna dan Payung Hidrolik
Sesuai dengan namanya, menara Al-Husna memiliki ketinggian 99 meter. Hal ini sebagai perlambangan jumlah nama-nama Allah. Di puncak Menara Al-Husna kita dapat melihat megahnya Masjid Agung Jawa Tengah dari ketinggian, selain itu kita juga bisa melihat pemandangan Kota Semarang dan pesisir laut yang indah dengan menggunakan teropong.

Selain itu, keunikan masjid ini adalah dengan adanya payung hidrolik. Pada bagian depan masjid, terdapat enam payung hidrolik raksasa yang dapat terbuka dan tertutup secara otomatis. Ini merupakan adaptasi arsitek bangunan masjid Nabawi.

Payung raksasa ini akan dibuka pada saat Sholat Jumat, Idul Fitri atau Idul Adha dengan catatan bila angin tidak melebihi 200 knot. Cukup menarik bukan?
Jadi, bagi anda yang sedang dalam perjalanan melintasi Semarang ataupun anda yang sedang berwisata di Semarang, tak ada salahnya anda berhenti sejenak di masjid ini untuk beribadah dan menikmati indahnya Kota Semarang.