Melalui perjalanan yang jauh pasti melelahkan. Jika Anda kebetulan melalui Tol Cipularang, Anda sebaiknya rehat dulu di Masjid Al Safar Rest Area KM 88 sejenak. Sambil beribadah, Anda bisa menikmati suasananya yang nyaman.
Profil Masjid
Nama Masjid | Masjid Al Safar Rest Area KM 88 |
Alamat | Rest Area KM 88, Tol Cipularang, Ds. Sukajaya, Kec. Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat 41167 |
Tahun Dibangun | 2014 |
Luas Tanah | 6.000 m2 |
Luas Bangunan | 1.200 m2 |
Daya Tampung Jamaah | 1.200 Jamaah |
Lokasi | |
Buka | 24 Jam |
Sejarah Masjid As Safar
Masjid Al Safar merupakan masjid di rest area jalan tol terbesar se-Indonesia. Pembangunan Masjid Al Safar dimulai sejak 11 Maret 2014. Proyek pembangunannya dikerjakan oleh PT Jasa Marga melalui anak usahanya, PT Jasa Layanan Pemeliharaan.
Setelah 3 tahun pembangunan, akhirnya Masjid ini diresmikan langsung oleh Ridwan Kamil –yang saat itu masih menjabat Wali Kota Bandung– dan Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani, pada Jumat tanggal 19 Mei 2017.
Arsitektur
Masjid yang memiliki arti perjalanan ini berbentuk asimetris dengan gaya arsitektur dekonstruksi, Sebenarnya tidak hanya bentuk segitiga yang terdapat dalam desain masjid ini, melainkan juga bentuk-bentuk geometri lainnya, seperti segiempat dan sebagainya.
Dalam konsep interior, misalnya, diterapkan bukaan kaca berbentuk segiempat dengan pola tertentu dan pemasangan lampu dinding pada garis lipatan di antara dua bidang sebagai pencahayaan di malam hari. Motif segitiga dipakai untuk mezzanine, yakni lantai yang berada di tengah-tengah antara lantai utama dan plafon, juga beberapa ornamen lainnya.
Keindahan dan Kenyamanan

Keindahan masjid ini bisa Anda rasakan dari dalam maupun luar masjid.
Dari luar, masjid ini berbentuk asimetri dengan cat warna abu-abu. Terlihat sangat modern dan futuristik. Masuk ke bagian dalam, Anda akan disuguhi dengan ruangan besar warna putih dengan aksen warna emas. Sangat minimalis.
Desain masjid yang dikatakan mirip dengan Ikat Sunda itu ternyata ramah lingkungan. Anda bisa lihat bagian depan, atapnya terbuat dari kaca. Terdapat banyak jendela berbentuk persegi kecil tersebar di bagian atap. Sinar matahari bebas masuk agar mengurangi penggunaan listrik di siang hari.
Gak ketinggalan, hiasan kaligrafi berada mengelilingi tembok masjid bagian bawah berwarna emas. Di dalamnya pun tak ada satu pun tiang. Lampu-lampu terlihat menghias bagian tembok terlihat sangat cantik ketika menyala.
Terdapat dua lantai yang dipakai untuk shalat. Lantai pertama untuk shalat laki-laki, lantai kedua untuk shalat perempuan. Uniknya, menuju lantai dua terdapat jalan menanjak yang bukan berupa tangga. Sehingga masjid ini ramah bagi penyandang disabilitas.
Kontroversi

Meskipun indah dan megah, desain masjid ini sempat menuai kontroversi. Khususnya desain bagian mihrab.
Banyak netizen yang menuding bahwa konsep mihrab Masjid sangatlah aneh. Mereka beranggapan bahwa desainnya menyerupai symbol dajjal.
Namun, Ridwan kamil selaku arsitek membantah anggapan yang menyebut masjid itu berkaitan dengan simbol iluminati. ”Jika disimpulkan bahwa bentuk-bentuknya adalah menerjemahkan simbol iluminati, saya kira itu tidak betul” tegas beliau melalui akun Twitter miliknya.
Fasilitas
Sebagai masjid persinggahan para musafir, Masjid As-Safar dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Diantaranya.
- Sarana Ibadah
- Tempat Wudhu
- Kamar Mandi/WC
- Pembangkit Listrik/Genset
- Sound System dan Multimedia
- Penyejuk Udara/AC
- Kantor Sekretariat
- Perpustakaan
- Taman
- Parkir
Bagaimana, Anda tertarik singgah di masjid unik dan indah ini?