Masjid Agung Sang Cipta Rasa menjadi saksi sejarah penyebaran Islam. Buka hanya di Cirebon, namun juga hingga Tatar Sunda bahkan Pula Jawa. Selain jadi wisata religi, mengunjunginya bisa menjadi bagian dari wisata sejarah.
Profil Masjid
Nama Masjid | Masjid Agung Sang Cipta Rasa |
Alamat | Jl. Kasepuhan No.Komplek, Kesepuhan, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat 45114 |
Tahun Dibangun | 1480 |
Luas Tanah | – |
Luas Bangunan | – |
Daya Tampung Jamaah | – |
Lokasi | |
Buka | 24 Jam |
Sejarah Masjid Sang Cipta Rasa
Masjid Sang Cipta Rasa dibangun pada zaman Sunan Gunung Jati tahun 1480. Saat itu, Sunan Kalijaga dan Raden Sepat ditugaskan untuk menjadi arsitektur dalam pendirian masjid. Lima ratus pekerja dari Majapahit, Demak, dan Cirebon, dikerahkan untuk menyelesaikan pembangunan yang konon dikerjakan hanya dalam rentang waktu semalam.
Masjid ini merupakan tempat ibadah kedua yang dibangun di Cirebon, setelah Masjid Pejlagrahan, tak jauh dari Sang Cipta Rasa. Ukuran masjid pertama yang dibangun Pangeran Cakrabuana (Mbah Kuwu Cirebon) yang lebih kecil, menjadi salah satu dasar pembangunan Sang Cipta Rasa.
Filosofi Sang Cipta Rasa
Masjid Sang Cipta Rasa memiliki makna bangunan yang agung, sengaja dibangun untuk dipergunakan umat beribadah kepada sang maha pencipta, Allah SWT. Hal ini tercermin dalam tiga kata yang mewakili nama masjid, yaitu Sang yang berarti keagungan, Cipta yang bermakna dibangun, dan Rasa yang berarti digunakan.
Arsitektur

Arsitektur bangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa merupakan perpaduan berbagai unsur budaya dan sejarah. Bentuk, struktur dan ragam hias masjid ini ditujukan untuk mempertahankan tata nilai dalam sepanjang perjalanan sejarahnya. Adapun arsiteknya adalah Sunan Kalijaga
Ketika Anda mendatangi masjid ini, Anda akan melihat Masjid ini dikelilingi pagar tembok berhias tonjolan belah ketupat dan bentuk segi enam bergerigi (motif bingkai cermin). Pada atas tembok terdapat pelipit rata dari susunan bata yang bagian atas dan bawahnya mengecil.
Sedangkan bagian tengahnya melebar dengan ketinggian 70 cm dan berjumlah 20 buah serta terdapat lampu penerang di puncaknya atau candi laras.
Memasuki ke ruang utama, Anda akan melihat dinding bangunan inti terpisah dari atap dengan tinggi sekitar 3 meter dan tebal 56 cm. Dinding ini berfungsi sebagai pemisah antara ruang dalam dengan serambi dan terbuat dari batu kapur setebal 5-7 cm.
Seluruh dinding berwarna jingga kemerahan kecuali pada bagian-bagian ukir terlihat putih seperti mihrab dan dinding luar. Terdapat hiasan tambahan dari porselin pada dinding berukuran 10 x 10 cm di sisi selatan dan sisi utara.
Pada ujung selatan dan utara dinding barat bagian atas, terdapat hiasan pelipit rata yang mengecil ke atas. Sedangkan pada dinding barat bagian tengah terdapat tonjolan bulat, yaitu mihrab.
Pada bagian mihrab atau tempat imam memimpin salat terdapat tiga ubin yang dipasang oleh Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijaga, dan Sunan Bonang. Ketiga unsur ini mewakili iman, islam, dan ihsan. Terdapat unsur Majapahit yang terukir dalam mihrab tersebut, dan memiliki kuncup daun teratai yang dibuat oleh Sunan Kalijaga.
Mimbar dibangun menyerupai kursi dengan tiga anak tangganya. Mimbar yang diberi nama Sang Ranggakosa ini terukir motif membentuk bunga dan rantai disetiap sisinya.
Terdapat juga 44 buah lubang angin tersebar di seluruh dinding bangunan inti; sebarannya tidak merata, di dinding barat terdapat 16 buah, dinding utara dan selatan masing-masing 14 buah. Lubang-lubang tersebut digunakan sebagai sirkulasi udara, sehingga Anda akan merasakan kenyamanan dan kesejukan saat beribadah.
Unik dan menarik sekali bukan?
Shalat Jumat Unik
Masjid Sang Cipta Rasa memiliki keunikan pada pelaksanaan salat Jumat. Jika biasanya masjid-masjid lain hanya menggunakan satu muazin untuk mengumandangkan adzan, ini tidak terjadi di Masjid Sang Cipta Rasa. Tujuh muazin dikerahkan untuk memanggil para jamaah yang akan melaksanakan ibadah salat Jumat.
Anda tertarik mendirikan shalat Jumat di masjid ini?
Bayu Cis
Selain itu terdapat sumur zam-zam atau disebut Bayu Cis oleh masyarakat setempat. Konon, air yang mengalir dari sumur ini dapat mengobati berbagai macam penyakit dan memudahkan rezeki bagi orang yang memimumnya.
Anda mw mencobanya?
Fasilitas

Sebagai masjid bersejarah dan sering dikunjungi para peziarah yang berkunjung ke Keraton Kasepuhan Cirebon? Masjid ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas, diantaranya:
- Sarana Ibadah
- Tempat Wudhu
- Kamar Mandi/WC
- Sound System dan Multimedia
- Kantor Sekretariat
- Tempat Penitipan Sepatu/Sandal
- Gudang
- Taman
- Parkir
Bagaimana, Anda tertarik beribadah di masjid yang bersejarah ini?